tholearisbudianto.blogspot.com

Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lain..


ETIKA REMAJA
DALAM PANDANGAN ISLAM

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah
Etika Sosial







Disusun Oleh
ARIS BUDIANTO


Dosen Pengampu
Drs. Wahyu Ari Basuki, M.Si.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI PONOROGO
2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufiq serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas matakuliah Etika Sosial yang berjudul: “Etika Remaja Dalam Pandangan Islam” tepat pada waktunya. Diharapkan setelah membaca makalah ini kita dapat mempelajari dan memahami tentang masalah-masalah pada masa remaja dan dapat mengetahui dampak negatifnya, serta dapat memahami etika remaja dalam kehidupan sehari-hari.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka saran dan kritik yang membangun selalu kami nantikan demi sempurnanya penyusunan makalah kami selanjutnya.


                                                                       November 2011

                                                                              Penulis







DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................       i
Kata Pengantar .......................................................................................       ii
Daftar Isi .................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang ............................................................................       1
  2. Rumusan Masalah .......................................................................       1
  3. Tujuan Pembahasan ....................................................................       2
BAB II PEMBAHASAN
  1. Pengertian Etika dan Remaja  .....................................................       3
  2. Masalah-Masalah Masa Remaja ..................................................       5
  3. Etika Remaja dalam Pandangan Islam........................................       8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................       10
Saran .......................................................................................................       10
Daftar Pustaka ........................................................................................       11

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masa remaja adalah masa dimana seorang anak akan berubah menjadi dewasa, pada masa ini sering disebut juga masa pubertas yaitu masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Pada masa inilah apa yang dilakukan seseorang dapat sedikit banyak mempengaruhi jalan kehidupannya selanjutnya yaitu masa dewasa. Akhir-akhir ini marak dibahas mengenai kenakalan remaja, banyak masalah yang belum mampu diselesaikan oleh masyarakat luas maupun pemerintah dalam menanggulangi kenakalan remaja yang terjadi di Indonesia sekarang.
Kenakalan remaja menjadi masalah yang sangat serius, bahkan mendapat perhatian dari banyak pihak dan kalangan, mulai dari LSM yang rajin mengadakan seminar kenakalan remaja, sampai dengan aparat pemerintah yang rajin melakukan pemberantasan terhadap tindak-tindak kriminal yang dilakukan remaja.
Masalah remaja yang serius diantaranya masalah pergaulan bebas remaja yang semakin mengkhawatirkan, minuman keras yang merajalela dimana-mana, belum lagi obat-obat terlarang yang beredar meluas dan remaja yang menjadi sasarannya.
Agama Islam dalam hal ini sebenarnya telah memberikan aturan bagi para pemuda agar tidak sampai terjerumus kedalam hal-hal yang merugikan dirinya, keluarganya, dan orang lain. Islam memberikan tuntunan bagi remaja bagaimana sebaiknya menjadi remaja yang berakhlak mulia. Walaupun di zaman sekarang mungkin etika remaja dalam pandangan Islam banyak mengalami hambatan. Remaja dianggap kolot, dianggap tidak gaul, kuno dan sebagainya jika menjalankan agamanya dengan taat. Itulah keadaan remaja kita pada saat ini, siapakah yang harus bertanggung jawab dengan semua ini? Tentu kita semua sebagai pendidik, calon pendidik, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat.
Maka dari itu makalah ini kami pandang perlu sebagai pedoman dan sebagai ilmu bagaimana Islam mengatur kehidupan remaja dan mengarahkannya kepada yang lebih baik, demi selamatnya generasi kita, sekarang, besok dan yang akan datang.

B.     Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian etika dan remaja?
  2. Apa masalah-masalah yang sering terjadi pada masa remaja?
  3. Bagaimanakah etika remaja dalam pandangan Islam?

C.    Tujuan Pembahasan
  1. Menjelaskan pengertian etika dan remaja
  2. Menyebutkan masalah-masalah yang sering terjadi pada masa remaja.
  3. Mendeskripsikan etika remaja dalam pandangan Islam.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Etika dan Remaja
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.  Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian "baik dan buruk" suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya antara lain:
1.      Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right).
2.      Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions).
3.      Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
4.      Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty).
Dalam pandangan Islam etika didefinisikan sebagai akhlak atau adab, yaitu suatu aturan yang bersifat moral yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Kita ketahui bersama bahwa Islam banyak mengajarkan tata cara bagaimana seharusnya manusia dapat menjaga diri dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001).
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja.

B.     Masalah-Masalah yang Sering Terjadi pada Masa Remaja
1.      Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri.
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.
2.      Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi.
a.       Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
b.      Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.
c.       Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, dll.
d.      Permasalahan Seksual
e.       Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
f.       Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006), menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja:
Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan” yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang berbeda.
Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.

C.    Etika Remaja dalam Pandangan Islam
Islam adalah agama yang kaffah yaitu sempurna, Islam banyak mengajarkan bagaimana seharusnya remaja dapat ber etika, sehingga tidak sampai terjerumus kepada hal-hal yang bersifat negatif menurut agama dan masyarakat. Islam telah mengatur etika remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :
1.      Berpakaian Sopan
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.
2.      Menjauhi hal-hal yang diharamkan misalnya minuman keras, obat-obatan terlarang
Minuman keras dan obat terlarang telah sangat jelas hukumnya bila dikonsumsi, kerugiannya lebih besar dari pada manfaatnya yang mungkin hanya dapat dinikmati sekejap, namun akan mendatangkan kerugian bagi orang yang mengkonsumsinya, mabuk, hilang ingatan, malas dan sebagainya. Salah satu cara yaitu dengan cara tidak sering bergaul dengan orang yang telah mengkonsumsinya, dikhawatirkan jika tidak kuat imannya, maka akan timbul keinginan mencoba minum minuman keras dan mencoba menggunakan obat terlarang tersebut. Namun jika kuat imannya dan sabar hatinya maka diperbolehkan bergaul dengan mereka dengan niat amar ma’ruf nahi munkar untuk membantu mereka lepas dari kecanduan minuman keras dan obat terlarang.
3.      Mempunyai batas-batas dalam pergaulan laki-laki dan perempuan
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum.
4.      Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
5.      Memahami tata cara pergaulan remaja yang Islami
a.       Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .
b.      Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
c.       Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
d.      Mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya dengan cara mengisi waktu dengan hal-hal yang positif.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia yang terikat dengan pengertian "baik dan buruk" suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Permasalahan yang terjadi pada masa remaja adalah kenakalan remaja yaitu : Minum minuman keras, penggunaan obat terlarang, pergaulan bebas.
Islam adalah agama yang kaffah yaitu sempurna, Islam banyak mengajarkan bagaimana seharusnya remaja dapat ber etika, sehingga tidak sampai terjerumus kepada hal-hal yang bersifat negatif menurut agama dan masyarakat.

B.     Saran
Remaja adalah tonggak kemajuan agama dan bangsa. Peran keluarga dan lingkungan sangatlah menentukan pembentukan karakter remaja itu sendiri. Namun membekali remaja dengan ilmu agama mungkin lebih baik dan dapat menjadi benteng diri dari perbuatan yang negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak yang harus disempurnakan dalam makalah ini. Maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun selalu kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA


Lask, Bryan. Memahami dan mengatasi masalah anak. 1985. Gramedia. Jakarta.

Nadeak, wilson. Memahami anak remaja. 1991. Kanisius. Yogyakarta.

Drs. Mulyadi, Drs. Masan Allrat, Aqidah Akhlaq, Toha Putra, Semarang, 1993.

Arifin, Syamsul. 2010. Perkembangan Masa Remaja. Tersedian di http://www.ipin4u.esmartstudent.com/index.htm. diakses Tanggal 10 Januari 2011.

0 komentar:

Posting Komentar

TEGALSARI - PONOROGO

SELAMAT DATANG DI BLOG tholearisbudianto.blogspot.com
Smart PageRank button
Smart PageRank button

Selamat Datang

Ahlan wa Sahlan bi Khudhurikum..

Footer

jam on line

Powered By Blogger
Aris Budianto. Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
Hari ini adalah realita yang harus dihadapi, kemarin adalah pelajaran, dan besok adalah masa depan.

Followers